TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
I.
PENDAHULUAN
Teori Bahasa
Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk
kepentingan perancangan kompilator (compiler)
dan pemroses naskah (text processor).
Bahasa formal adalah kumpulan kalimat.
Semua kalimat dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama. Sebuah bahasa formal
bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda. Dikatakan bahasa
formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap kalimatnya.
Bahasa manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan
kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya ‘bahasa
formal’ akan disebut ‘bahasa’ saja.
Automata
Automata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa
tertentu.
Beberapa Pengertian Dasar
·
Simbol adalah sebuah entitas abstrak (seperti halnya pengertian titik dalam geometri). Sebuah huruf atau
sebuah angka adalah contoh simbol.
·
String adalah deretan terbatas (finite)
simbol-simbol. Sebagai contoh, jika a,
b, dan c adalah tiga buah simbol maka abcb
adalah sebuah string yang dibangun dari ketiga simbol tersebut.
·
Jika w adalah sebuah string
maka panjang string dinyatakan sebagai ïwï dan didefinisikan sebagai
cacahan (banyaknya) simbol yang menyusun string tersebut. Sebagai contoh, jika w = abcb
maka ïwï= 4.
·
String hampa adalah sebuah string dengan nol buah simbol. String hampa
dinyatakan dengan simbol e (atau ^) sehingga ïeï= 0. String hampa dapat dipandang sebagai
simbol hampa karena keduanya tersusun dari nol buah simbol.
·
Alfabet adalah hinpunan hingga (finite
set) simbol-simbol
Operasi Dasar String
Diberikan dua string : x = abc, dan y = 123
·
Prefik string w adalah string
yang dihasilkan dari string w dengan
menghilangkan nol atau lebih
simbol-simbol paling belakang dari string w
tersebut.
Contoh : abc, ab,
a, dan e adalah semua Prefix(x)
·
ProperPrefix string w adalah
string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan satu atau lebih
simbol-simbol paling belakang dari string w
tersebut.
Contoh : ab, a,
dan e adalah semua ProperPrefix(x)
·
Postfix (atau Sufix) string w
adalah string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan nol atau lebih
simbol-simbol paling depan dari string w
tersebut.
Contoh : abc, bc,
c, dan e adalah semua Postfix(x)
·
ProperPostfix (atau PoperSufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau
lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : bc, c,
dan e adalah semua ProperPostfix(x)
·
Head string w adalah simbol
paling depan dari string w.
Contoh : a
adalah Head(x)
·
Tail string w adalah string
yang dihasilkan dari string w dengan
menghilangkan simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : bc adalah Tail(x)
·
Substring string w adalah
string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan nol atau lebih
simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab,
bc, a, b, c, dan e adalah semua Substring(x)
·
ProperSubstring string w
adalah string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan satu atau lebih
simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc,
a, b, c, dan e adalah semua Substring(x)
·
Subsequence string w adalah
string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan nol atau lebih
simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : abc,
ab, bc, ac, a, b,
c, dan e adalah semua Subsequence(x)
·
ProperSubsequence string w
adalah string yang dihasilkan dari string w
dengan menghilangkan satu atau lebih
simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc,
ac, a, b, c, dan e adalah semua Subsequence(x)
·
Concatenation adalah penyambungan dua buah string. Operator
concatenation adalah concate atau
tanpa lambang apapun.
Contoh : concate(xy) = xy = abc123
·
Alternation adalah pilihan satu di antara dua buah string. Operator
alternation adalah alternate atau ½.
Contoh : alternate(xy) = x½y =
abc atau 123
·
Kleene Closure : x* = e½x½xx½xxx½… = e½x½x½x½…
·
Positive Closure : x = x½xx½xxx½… = x½x½x½…
Beberapa Sifat Operasi
·
Tidak selalu berlaku : x =
Prefix(x)Postfix(x)
·
Selalu berlaku : x = Head(x)Tail(x)
·
Tidak selalu berlaku : Prefix(x)
= Postfix(x) atau Prefix(x) ¹ Postfix(x)
·
Selalu berlaku : ProperPrefix(x)
¹ ProperPostfix(x)
·
Selalu berlaku : Head(x) ¹ Tail(x)
·
Setiap Prefix(x),
ProperPrefix(x), Postfix(x), ProperPostfix(x), Head(x), dan Tail(x) adalah Substring(x), tetapi tidak sebaliknya
·
Setiap Substring(x) adalah
Subsequence(x), tetapi tidak
sebaliknya
·
Dua sifat aljabar concatenation :
¨
Operasi concatenation bersifat asosiatif : x(yz) = (xy)z
¨
Elemen identitas operasi concatenation adalah e : ex =
xe = x
·
Tiga sifat aljabar alternation :
¨
Operasi alternation bersifat komutatif : x½y =
y½x
¨
Operasi alternation bersifat asosiatif : x½(y½z)
= (x½y)½z
¨
Elemen identitas operasi alternation adalah dirinya sendiri : x½x =
x
·
Sifat distributif concatenation terhadap alternation : x (y½z) = xy½xz
·
Beberapa kesamaan :
¨
Kesamaan ke-1 : (x*)* = (x*)
¨
Kesamaan ke-2 : e½x = x½e = x*
¨
Kesamaan ke-3 : (x½y)* = e½x½y½xx½yy½xy½yx½… = semua string yang
merupakan concatenation dari nol atau lebih x, y, atau keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar